Latest Entries »

سنن ابي داود

كتاب الأدب

باب في كراهية التمادح

عن همام قال جاء رجل فأثنى على عثمان في وجهه فأخذ المقداد بن الأسود ترابا فحثا في وجهه وقال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا لقيتم المداحين فاحثوا في وجوههم التراب

عن مطرف قال قال أبي انطلقت في وفد بني عامر إلى رسول الله صلى الله عليه و سلم فقلنا أنت سيدنا فقال ” السييد الله [ تبارك وتعالى ] ” قلنا وأفضلنا فضلا وأعظمنا طولا فقال ” قولوا بقولكم أو بعض قولكم ( أي بقول أهل دينكم وملتكم . هامش د ) ولا يستجرينكم الشيطان

Sunan Abi Dawud

Kitab Adab

Bab Dibencinya memuji-muji

Dari Hamman, ia berkata, “Seorang lelaki datang dan memuji Ustman di hadapannya. Lalu Miqdad bin Aswad mengambil debu dan melemparkannya di wajah lelaki itu dan berkata, ‘Rasulullah SAW bersabda,Jika kalian berjumpa dengan orang yang suka memuji, maka tebarkanlah debu di wajahnya’.

Dari Mutharraf, ia berkata, “Aku telah berkunjung bersama delegasi (utusan) Bani Amir menemui Rasulullah SAW, kemudian kami berkata, ‘Engkau adalah Tuan kami.’ Beliau menjawab, Tuan itu adalah (hanya) Allah Pemilik Keberkahan dan Maha Tinggi Kami berkata, ‘Kalau begitu engkau adalah yang paling utama di antara kami dan memiliki kemuliaan yang besar.’ Beliau bersabda, ‘Berkatalah dengan seluruh atau sebagian ucapan kalian (yang pantas) dan janganlah kalian terpengaruh oleh syetan’.

صحيح البخاري

كِتَاب صَلَاةِ التَّرَاوِيحِ
بَاب فَضْلِ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي مَالِكٌ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّهُ سَأَلَ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
كَيْفَ كَانَتْ صَلَاةُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي رَمَضَانَ فَقَالَتْ مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا فِي غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي أَرْبَعًا فَلَا تَسَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّي ثَلَاثًا فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَنَامُ قَبْلَ أَنْ تُوتِرَ قَالَ يَا عَائِشَةُ إِنَّ عَيْنَيَّ تَنَامَانِ وَلَا يَنَامُ قَلْبِي

Shahih al-Bukhari

Kitab Shalat Tarawih

Bab Keutamaan Qiyamu Ramadhan

Telah menceritakan kepada kami Isma’il berkata, telah menceritakan kepada saya Malik dari Sa’id Al Maqbariy dari Abu Salamah bin ‘Abdurrahman bahwasanya dia bertanya kepada ‘Aisyah radliallahu ‘anha tentang cara shalat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di bulan Ramadhan. Maka ‘Aisyah radliallahu ‘anha menjawab: “Tidaklah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (shalat) di bulan Ramadhan dan di bulan-bulan lainnya lebih dari sebelas raka’at, Beliau shalat empat raka’at, maka jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya kemudian Beliau shalat empat raka’at lagi dan jangan kamu tanya tentang bagus dan panjangnya, kemudian Beliau shalat tiga raka’at. Lalu aku bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah anda tidur sebelum melaksanakan witir?” Beliau menjawab: “Wahai ‘Aisyah, sesungguhnya kedua mataku tidur, namun hatiku tidaklah tidur”.

banyak orang yang menyebut hadits diatas sebagai dalil shalat malam, padahal jelas oleh Imam al-Bukhori hadits diatas menjadi dalil shalat Tarawih dan juga dalil shalat Tahajjud

semoga kita tidak termasuk orang yang pandai membaca Al Qur`an tetapi tidak sampai melewati kerongkongan

 

sepuluh perjanjian

Kesepuluh firman, Keluaran 20 :1-17

  1. Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:
  2. Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.
  3. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.
  4. Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.
  5. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,
  6. tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.
  7. Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.
  8. Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
  9. enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,
  10. tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.
  11. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.
  12. Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.
  13. Jangan membunuh.
  14. Jangan berzinah.
  15. Jangan mencuri.
  16. Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.
  17. Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu.”

http://www.jesoes.com/alkitab/kel/20/1?korean=0#1

http://id.wikipedia.org/wiki/Sepuluh_Perintah_Allah

qunut shubuh

telah menceritakan kepada kami Abdullah, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami Abdur Rozzaq, dia berkata telah menceritakan kepada kami Abu Ja’far yakni ar-Rozi dari ar-Rabi’ bin Anas dari Anas bin Malik dia berkata,

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak henti membaca Qunut dalam shalat fajar hingga beliau meninggal dunia”. (Musnad Ahmad bin Hanbal, Bab Musnad al-Mukatstsirin min as-Shahabat, bagian Musnad Anas bin Malik Radhiyallahu ‘anhu)
keterangan Rowi yang bernama Abu Ja’far ar-Rozi ada di Tahdzibut Tahdzib, Bab Huruf Jim, bagian Yang panggilannya Abu ja’far

Tidak mengeraskan bacaan al-quran ketika ada yang shalat. (baca al-quran pun mesti dipelankan apalagi yg lain)

tidak mengeraskan bacaan al-quran ketika ada yang shalat

Imam Malik berkata: Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Yahya bin Sa’id dari Muhammad bin Ibrahim bin al-Harits at-Taimi dari abu Hazm at-Tammar dari al-Bayadhi, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui orang-orang ketika mereka sedang shalat. Mereka mengeraskan bacaan di dalamnya, maka beliau bersabda, “sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabbnya, maka lihatlah apa yang ia bisikkan. Janganlah sebagian dari kalian mengeraskan bacaannya atas sebagian yang lain” (al-Muwaththa’, Kitabul adzan, Bab yang mesti diperhatikan saat membaca)